Salah satu bangunan heritage yang ada di Bengkulu. yaitu situs sejarah yang membanggakan tapi belum begitu banyak yang tahu adalah benteng FORT MARLBOROUGH. Benteng Inggris terbesar di Indonesia, yang dibangun di tepi pantai Tapak Paderi di Bengkulu pada tahun 1714. Benteng ini memiliki peran lebih dari sekedar benteng pertahanan militer Inggris. Selain sebgai pusat pertahanan militer, benteng ini juga difungsikan sebagai kantor pusat perdagangan dan pemerintahan Inggris.
Desain tata ruang Benteng Marlborough mencerminkan keragaman aktivitas masyarakat yang berlangsung di dalamnya. Benteng ini memiliki luas 44.100,5 meter persegi, tetapi total bangunan dalam kompleks benteng hanya sekitar 20 persen dari luas lahannya. Bagian benteng selebihnya difungsikan sebagai ruang terbuka.
Benteng Marlborough juga memiliki desain segi empat, selayaknya bangunan benteng yang lain. Desainnya menyerupai kura-kura, ditandai dengan empat bagian bangunan yang menyudut seperti kaki, serta satu kelompok bangunan yang menyerupai bagian kepala kura-kura yang ditambahkan pada tahun 1783. Bagian atas bangunan-bangunan ini tersambung melingkar menjadi pelataran beton untuk menempatkan meriam, sekaligus mempermudah mobilitas perpindahan meriam. Benteng ini juga memiliki 2 lapis dinding pertahanan. Sehingga pasukan bisa segera mundur ketika lawan berhasil menembus deinding pertahanan pertama.
Konstruksi benteng ini sangat kuat. Terbukti pada tahun 2000 lalu, waktu gempa 7,3 SR memporakporandakan Bengkulu. Tapi Benteng ini tidak mengalami kerusakan yang berarti, padahal benteng ini tidak menggunakan konstruksi beton bertulang. Kekokohan benteng juga tergambar dari ketebalan dindingnya. Dinding bagian luar setinggi 8,65m memiliki tebal 3m. sedangkan dinding bagian dalam memiliki tebal 1,8m. khas bangunan colonial, yang memiliki dinding yang sangat tebal. Bahan bangunan yang digunakan dalam konstruksi benteng ini antara lain batu karang, batu kali, dan bata yang disusun dengan perekat campuran kapur, pasir, dan semen merah. Untuk memasuki benteng, kita harus melewati 2 jembatan yang dibangun di atas parit berkedalaman 1,8m selebar 3,6m yang dibangun mengelilingi benteng. Pada gerbang pertama, kita bisa melihat 4 buah nisan prasasti yang ditulis dengan gaya kuno dan masih bisa terbaca jelas. Setelah itu, di kanan sebelum jembatan kedua, kita bisa melihat 3 makam. Salah satunya Thomas Parr yang terbunuh tahun 1807.
Setelah jembatan kedua, kita akan melewati The Great Gate, pintu gerbang dari kayu kapur yang sudah berumur hamper 3 abad. Di dalam benteng, terdapat banyak ruangan yang difungsikan sebagai kediaman para perwira, gudang senjata, ruang jaga, ruang istirahat penjaga, ruang tahanan, deretan barak tidur. Masing2 pintu ruangan yang terbuat dari jeruji besi menghadap ke halaman dalam benteng. Tentu saja, seperti benteng2 yang lain, benteng ini juga memiliki ruang bawah tanah yang difungsikan sebagai tempat menyimpan harta dan senjata. Selain itu juga terdapat lorong2 bawah tanah yang terakses keluar benteng sebagai jalan keluar rahasia dari benteng.
Di tengah benteng, terhampar halaman dalam berumput hijau dengan beberapa pepohonan yang teduh. Halaman dalam yang luas ini berfungsi bagi beragam kegiatan militer pada masa itu, misalnya upacara dan latihan keterampilan. Di lapangan ini pula dibacakan keputusan pengadilan dan kesaksian eksekusi militer. Sementara bagian halaman yang teduh oleh pepohonan dengan pemandangan laut lepas, menjadi tempat bersantai yang nyaman.
Saat ini benteng ini sudah dikelola dengan cukup baik oleh dinas pariwisata Bengkulu. Setelah di renovasi, bangunan terlihat lebih menarik. Untuk masuk dan menjelajah isi benteng, kita hanya perlu merogoh kocek 1000 rupiah. Selain sebagai tempat rekreasi, benteng ini juga sering digunakan sebagai tempat pelatihan outbound untuk anak-anak. Benteng yang kokoh di pinggir pantai yang indah dan ramai ini rasanya menjadi satu objek penting yang sayang dilewatkan kalo temen2 sempat singgah di Bengkulu. Berrekreasi sambil mempelajari sejarah untuk meningkatkan jiwa nasionalisme dalam diri kita ^.^
kalo ibu, udah lama nggak main kesana her.
BalasHapus