terkait dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Pelaksana Tugas (plt) Gubernur H Junaidi Hamsyah amankan jalur pasokan kebutuhan pokok. “Jalur pasokan kebutuhan pokok untuk warga agar diamankan dan terjamin,” ujarnya. Untuk mengantisipasi kenaikan BBM, Junaidi sudah memerintahkan jajarannya untuk mengamankan pasokan bahan pangan. Tidak hanya harga-harga diusahakan murah, tapi juga stok beras harus cukup untuk warga Provinsi Bengkulu. Pengamanan ini dilakukan karena dampak kenaikan BBM pasti akan berimbas pada kenaikan harga pangan. “Naiknya harga BBM memang tidak langsung terkait dengan kenaikan harga pangan, tapi kemungkinan tersebut pasti ada. Kenaikan barang-barang pokok sebagai akibat dari kenaikan harga BBM,” ujarnya. Di sisilain, di pasar menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) April 2012, beberapa harga kebutuhan bahan pokok di Bengkulu merangkak naik antara lain minyak goreng, telur, dan gula pasir. “Saya tidak tahu mengapa harga bahan pokok itu setiap hari ada kenaikan, bisa saja dampak rencana kenaikan BBM tersebut dimanfaatkan spekulan untuk melakukan penimbunan barang,” kata seorang pedagang minyak goreng di Pasar Panorama. Ia menjelaskan, kenaikan beberapa harga bahan pokok itu terjadi sejak dua dari lalu seperti minyak goreng sebelumnya hanya Rp 9.000 per kilo gram sekarang naik menjadi Rp 12.000 per kilo gramnya. Sementara itu untuk telur sebelumnya hanya Rp 26.000 naik per karpet isi 30 butir sekarang naik menjadi Rp 30.000 per karpet isi 30 butir, selanjutnya untuk gula pasri per kilo gram pada harga sebelumnya hanya Rp11.000 saat ini telah dijual di pasaran dengan harga Rp 12.000 hingga Rp 12.500 per kilogram. ” Harga bahan pokok yang mengalami kenaikan itu, akhir-akhir ini agak susah didapat , meskipun ada barangnya harganya pun sudah mengalami kenaikan rata-rata di atas normal,” katanya.
Sebelumnya, Deputi Pemimpin Bank Indonesia Bengkulu Azhar Achlusyani, mengatakan menjelang kenaikan harga BBM yang dijadwalkan pada April 2012 pemerintah daerah harus meyakinkan masyarakat bahwa stok sembilan bahan pokok di daerahnya mencukupi. ”Sebelum melakukan komunikasi dengan publik pemerintah daerah juga harus mengecek ketersediaan barang sembilan bahan pokok (sembako) tersebut,” katanya. Ia memprediksi inflasi di Bengkulu akan terjadi karena keraguan masyarakat terhadap ketersediaan barang, sehingga masyarakat mengalami “panic buying”. Selain itu, sikap tegas juga perlu dilakukan terhadap oknum yang melakukan tindakan memborong barang atau menimbun karena itu akan menimbulkan ketersediaan barang akan menipis. Ia menambahkan, pemerintah juga harus menunda kenaikan tarif yang bisa dikendalikan seperti parkir dan pajak. “Pemerintah harus mengendalikan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara langsung dengan menggelar bazar murah, operasi pasar dan kegiatan lainnya,” katanya. Bila harga BBM bersubsidi naik Rp1.500 per liter maka inflasi tahun ini diperkirakan bisa mencapai 6,8 persen,”namun jika harga BBM bersubsidi naik Rp 2.000 per liter maka inflasi 7,1 persen,” tambahnya.(100)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar